>Selamat datang,blog ini bebas akses,mohon saran dan kritiknya

Minggu, 29 Agustus 2010

RADIOGRAPHIC IMAGE QUALITY


1.    PHOTO-RADIOGRAPHIC PROPERTIES
a.   desitas
b.   kontras

2.  GEOMETRIC PROPERTIES
a.   recorded detail
b.   distortion


DENSITAS

Adl tingkat penghitaman pada gambar, ditentukan oleh jumlah deposit perak metalik pada film di daerah dimaksud (back ground film berwarna cerah/terang).

Semakin besar eksposure semakin banyak jumlah deposit perak metaliknya.
Semakin banyak jumlah deposit perak metalik – gbrn semakin hitam.

Densitas dapat diukur dengan menggunakan densitometer. Angka-angka yang tertera pada densitometer adalah Optical density (densitas optik) atau OD.

OD = log 10 I0                                 
                    It
   OD = densitas optik
    Io   = intensitas sinar mula-mula
    It    = intensitas sinar yang diteruskan.
Densitas = Log 10 opasitas
OD berkisar antara 0,0 – 4,0
Densitas Guna (densitas yg dapat dilihat oleh mata ) = 0,25 – 2,0


FAKTOR YG BERPENGARUH THD DENSITAS
1.    Controlling factor  adl faktor yg berpengaruh langsung thd densitas
2.  Influencing factor  adl faktor yg berpenaruh tdk langsung thd densitas

Controlling factor pd Densitas adalah mAs (milliampere-seconds)

mAs  adalah mA x s
mA = 1/1000 A merupakan kuat arus yang akan melewati
        filamen tabung (katoda)
s     =  mengatur lamanya eksposi atau berapa lama
          elektron tsb melompat dari katoda
          ke anoda. Semakin lama akan seakin banyak
          elektron yang melompat dr katoda
          ke anoda.

Bila mAs naik , maka eksposi akan naik , dan densitas juga akan naik.
Hukum Resiprositi =  nilai  mAs yg sama akan
                                 menghasilkan densitas yg sama.



Misal : mAs 10 = 100 x 0,1
                 =  200 x 0,05
                 =  500 x 0,02

NB: TIDAK BENAR BAHWA DOUBLE NILAI mAs AKAN MENGHASILKAN DOUBLE DENSITAS

INFLUENCING FACTORS pd DENSITAS
1.    kV = kilovoltage , menyatakan daya tembus
perubahan nilai kV akan scr tidak langsung merubah densitas.

Hukum 15 % : yakni setiap kenaikan kV sebesar 15% akan menyebabkan dua kali lipat nilai eksposure, dan setiap pengurangan 15% akan mengurangi separuh nilai eksposi yg sampai ke film.

Pengubahan nilai kV akan berpengaruh densitas dan juga thd kontras.

2. Jarak FFD dan OFD
Intensitas sinar x yang sampai ke film sesuai dengan Hk kuadrat jarak terbalik.
Semakin jauh jaraknya akan semakin menurunkan intensitas sinar yg sampai ke film.





Hub antara perubahan jarak thd perubahan mAs utk menghasilkan densitas yg konstan sbb:

                                        Jarak baru     

90 cm
100 cm
120 cm
140 cm
180 cm
90 cm
-
1.23
1.77
2.42
4.00
100 cm
0.81
-
1.44
1.96
3.24
120 cm
0.59
0.69
-
1.36
2.25
140 cm
0.41
0.51
0.73
-
1.65
180 cm
0.25
0.31
0.44
0.60
-
            
           Jarak
            Lama













3.  Faktor –faktor lain yg berpengaruh thd densitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PERUBAHAN FAKTOR
 DENSITAS
mAs naik
mAs turun
Naik
turun
kV naik
kV turun
Naik
turun
Jumlah fase naik
Jumlah fase turun
Naik
turun
Ukuran fokus
Tdak ada
Anode heel effect
Tidak ada
Jarak bertambah
Jarak berkurang
Turun
naik
Filtrasi bertambah
Filtrasi berkurang
Turun
naik
Kolimasi bertambah
Kolimasi berkurang
Turun
naik
Smkn tebal dan jns tissue
Smkn tipis
Kontras media radiolusent
Kontras media radioopak
Turun
Naik
naik
turun
Grid rasio beratmabh
Grid rasio berkurang
Turun
naik
Relative speed film/screen naik
Relative speed film/screen turun
Naik

turun
Waktu pembangkitan,suhu dan replesnishment rate meningkat
Waktu pembangkitan,suhu dan replesnishment rate berkurang

Naik


Turun













































KONTRAS

  Adalah perbedaan densitas dalam suatu radiograf
  antara dua daerah yg saling berdekatan.

  Kontras = Densitas2 – Densitas1
  Kontras berbanding terbalik dengan gray scale (skala
  abu-abu).
Kontras tinggi – short gray scale
        Kontras rendah – long gray scale

  Kontras yg baik tidak selalu kontras yg tinggi.
  Pd High kV teknik (thorax kV tinggi) – menghasilkan
  kontras yg rendah akan tetapi lebih banyak
  memberikan informasi diagnostik dibanding dgn
 Thorax dengan ekposi standard, selama perbedaan
 densitas nya masih dalam rentang densitas guna.


Kontras film = kontras inheren yg dibawa film sejak dari pabriknya.
Kontras subyek = kontras radiasi adalah  perbedaan intensitas sinar x setelah sinar x tsb diserap oleh subyek. Kontras subyek tidak sama dgn kontras subyektif

Kontras obyektif = perbedaan densitas yg secara obyektif didapat dari hasil pengukuran  dengan densitometer.


Kontras radiografi = K. Film + K. Subyek

Kontras film:
Kontras film dalam kurva karakteristik digambarkan dengan Gamma atau Gradien rata-rata.
Semakin tegak kurva, semakin besar grad. rata-ratanya, semakin baik kontras filmnya.

Film yg mempunyai butiran halus dan rata akan menghasilkan kontras film yg baik.

Kontras film berbanding terbalik dengan film latitude.


Kontras Subyek:
Penyerapan sinar X oleh subyek dipengaruhi oleh :
-     Nilai kV : semakin tinggi kV, kontras subyek akan turun.
-     Jumlah(volume) dan jenis bahan yg dilalui sinar x.
Jumlah (volume) mengacu pd ketebalan dan ukuran lapangan.  Semakin tebal, penyerapan meningkat, densitas akan turun.
Variasi ketebalan dalam obyek diperoleh kontras subyek.
Jika ketebalan meningkat, lapangan semakin lebar, maka rds hambur meningkat – kontras subyek turun.
Jenis bahan yg tereksposi dipengaruhi oleh NA dan kerapatan.
    

Lung (gas)                    Radioluscent    (nA rendah)
Fat
Muscle                                                         
Blood
Connective tissue
Tlng rawan
Epithelium
Batu empedu
Batu ginjal
Tulang
Garam kalsium
Logam                            radioopak         (nA tinggi)




















FAKTOR-2 YG BERPENGARUH THD KONTRAS
1.    kVp : sebagai controlling factor
Nilai kVp semakin naik, kontras semakin turun.
Semakin tinggi kVp, radiasi hambur semakin besar – kontrasnya akan turun.

2.  Influencing faktor:
a.   mAs : Jika mAs menyebabkan gbrn terlalu gelap atau terlalu terang (over/under expose) maka kontras akan turun.
b.   Ukuran focal spot : tidak ada efek
c.   Anode Heel effect : tidak ada efek.
d.    FFD : tidak ada efek
Pada teknik “Air gap” akan meningkatkan kontras.
e.   Filtrasi meningkat kontras turun.
f.   Semakin besar lapangan penyinaran kontras akan turun.
g.   Struktur anatomi:
Semakin tebal dan rapat – menurunkan kontras krn scatter bertambah
Semakin tinggi nA – kontras akan naik krn efek fotolistrik meningkat.
h.   Grid : berfungsi meningkatkan kontras dengan menyerap rds hambur.
Semakin tinggi rasio grid – kontras naik
Grid frekuensi naik – kontras akan turun.
i.     Kombinasi film /screen : kontras scr inheren akan naik.
j.    Prosesing film : waktu pembangkitan, suhu dan replenishment rate meningkat akan meningkatkan chemical fog – kontras turun.
Jika prosesing kurang optimal dr yg ditentukan – densitas akan kurang  – kontras akan turun.


























Faktor yg mempengaruhi photografic image quality

Faktor
Mula-mula
B aru
densitas
kontras
Tebal obyek
10 cm
20 cm
turun
naik
kerapatan
3
5
turun
naik
nA
10
20
turun
naik
kV
60 kV
85 kV
naik
turun
Uk. Lap.
5 inci
12 inci
naik
turun
Rasio grid
5:1
16 : 1
turun
naik
Grid frek.
60 line/cm
80 lines/cm
turun
naik
filtrasi
1 mm
2 mm
turun
turun
mAS
20 mAs
40 mAs
naik
No efect
SID/FFD
100 cm
150 cm
turun
No efect
IS speed
100
200
naik
turun

















GEOMETRIC PROPERTIES

1.    RECORDED DETAIL
2.  DISTORSI


A. RECORDED DETAIL
Adalah tingkat/derajat ketajaman geometris atau akurasi struktur garis yg nyata tampak dlm radiograf.
Dengan kata lain: kemampuan film utk dapat menunjukkan struktur yg sekecil-kecilnya.
Atau adanya batas yg tegas antara struktur yg satu dengan yg lain yg ada didekatnya dlm radiograf.

Nama lainnya : definition, sharpness, resolution atau hanya detail saja.

Resolusi : scr obyektif dpt menunjukkan detail dengan alat ukur  line pairs per millimeter = pasangan garis per millimeter (lp/mm).

Detail radiograf akan tampak baik bila densitas dan kontras nya baik.

Detail radiograf dapat diidentifikasi dengn mudah dengan melihat trabekula tulang. 



                Faktor yg berpengaruh thd detail adl :
1.    faktor geometri :
§  Jarak yakni FFD dan OFD
§  uk. Fokus
2.  Kombinasi film/screen:
§  Film
§  screen : uk. Fosfor, tebal fosfor, kepadatan fosfor.
§  Kontak film dan screen

3.  Pergerakan :
§  gerakan sadar
§  gerakan tidak sadar
§  gerakan dari peralatan

Ket : point 1. faktor geometris
Resolusi akan meningkat bila FFD semakin panjang dan OFD sedekat-dekatnya.
Jarak FFD yg sering digunakan 100 cm, ada kecenderungan FFD dengan 120 cm.

Ukuran fokus berpengaruh thd Umbra dan penumbra. Umbra = daerah yg tajam, penumbra = daerah yg tidak tajam.
Semakin kecil uk. Fokus, semakin menurukan penumbra – shg resolusi akan meningkat.

Jadi scr geometris resolusi akan baik bila FFD bertambah – OFD sedekat mungkin – dan ukran fokus sekecil mungkin.

                Ket : point 2. kombinasi film/screen
Kombinasi film/screen diekspresikan dengan relative speed.
Bila film/screen lambat – resolusi tinggi
Bila film/screen cepat   - resolusi rendah

film
Screen film mampu menghasilkan resolusi hingga 100 lp/mm.
Non screen film – resolusi lebih baik tapi nilai mAs 20 – 100 kali dari screen film.

Screen
Resolving power pada IS tergantung oleh ukuran fosfor, tebal fosfor dan kepadatan fosfor. Screen high speed – resolving power nya kecil – resolusinya rendah.
Low speed  - 15 lp/mm
Medium      - 10 lp/mm
High speed – 7 lp/mm.

Fosfor         resolusi  dosis     densitas
- uk. Besar       rendah     rendah     naik
- uk. Kecil        baik         tinggi       turun
- tebal             rendah     rendah     naik
-tipis               baik         tinggi       turun
-isian padat     baik         turun       naik
- isian jarang   turun       tinggi       turun

Quantum mottle : yaitu ketidakrataan densitas akibat penggunaan  screen high speed dan nilai eksposi sangat kecil.

Kontak antara film/screen yg tidak sempurna menyebabkan resolusi turun.

Ket.3 pergerakan
Untuk mengurangi motion – dengan cara :
§  komunikasi yg baik dengan pasien
§  mempersingakt waktu eksposi
§  imobilisasi


B.  DISTORSI
Ditorsi adalah perubahan pada radiograf baik ukuran maupun bentuk dari obyek yg difoto.
Distorsi ada 2 yakni :
 Distorsi ukuran ( magnifikasi)
 Distorsi bentuk ( elongation & foreshortening)

1.    Distorsi Ukuran (magnifikasi)
Semakin jauh FFD, magnifikasi akan semakin kecil.
Semakin dekat OFD, magnifikasi akan semakin kecil.

Magnification factor = FFD
                                                   OFD


2.  Distorsi bentuk
 Elongation : bentuk lebih memanjang
terjadi krn  tube dan film tidak tegak lurus.
Foreshortening : pemendekan terjadi ketika letak obyek tidak sejajar dengan film.

Agar tidak terjadi distorsi bentuk sebaiknya obyek – film dan CR dalam satu alignment. Artinya obyek dan film sejajar, dan tegak lurus thd CR/tube.

Penyudutan tabung (angulasi) disamping berpengaruh thd distorsi juga magnifikasi shg perlu adjustment (penyesuaian) jarak.